JAKARTA;Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan penolakannya terhadap pilkada lewat DPRD dengan menandatangani 2 Perpu. Ia menandatangani 2 Perpu itu karena menilai keadaan sudah genting.
"Saya telah dengan cermat menggunakan hak konstitusional untuk menerbitkan Perpu ini. Meskipun menurut MK, pendefinisian kegentingan yang memaksa adalah hak subyektivitas presiden, saya tetap merumuskan kegentingan yang memaksa melalui pertimbangan yang matang," kata SBY.
Pernyataan itu disampaikan SBY di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (2/10/2014), dan dihadiri oleh sejumlah menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu II antara lain Menkum HAM Amir Syamsuddin, Mendagri Gamawan Fauzi, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, dan Jaksa Agung Basrief Sarief.
SBY mengaku sudah mendengarkan aspirasi rakyat yang sangat kuat untuk menolak pilkada lewat DPRD. SBY berpandangan, setiap RUU yang disusun haruslah mendapatkan dukungan dari masyarakat Indonesia.
"Penolakan luas yang ditunjukkan oleh sebagian besar masy indonesia harus disikapi tindakan yang cepat. Sebuah undang-undang yang mendapatkan penolakn kuat dari masyarakat akan menghadapi tantangan dan permasalah dalam implemnentasinya," imbuh SBY menegaskan alasanya menerbitkan 2 Perpu.
SBY menandatangani 2 Perpu. Pertama Perpu Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota. Perpu itu sekaligus mencabut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014.
"Sebagai konsekwensi dari penetapan perpu pilkada secara langsung tersebut, maka untuk menghilangkan ketidakpastian hukum di masyarakat saya juga menerbitkan perpu no 2 tahun 2014 tentang perubahan uu no 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah yang isinya menghapus tugas dan wewenang dprd untuk memilih kepala daerah,"tegas Presiden SBY, seperti dilaporkan oleh detik.com.
http://news.detik.com/read/2014/10/02/221252/2708344/10/tandatangani-2-perpu-tolak-pilkada-dprd-sby-nilai-keadaan-sudah-genting
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2014
(74)
-
▼
Oktober
(49)
- Bupati Enthus Susmono Ngamuk di Rumah Sakit
- KENDATI Hanya Lulusan SMP Tapi Perempuan ini LUAR ...
- Dua Anak Menteri Asal Banyumas Jadi Menteri di Kab...
- Ikut Berduka Buat Pak Presiden Jokowi
- Inilah 14 Nama Menteri Yang Dari Parpol
- Inilah Mereka, 34 Kabinet Kerja Presiden Jokowi Ya...
- BENARKAH ini Susunan Kabinet Presiden Joko Widodo ?
- Anak Presiden JOKOWI Ikuti Tes CPNS di Pemkot Solo
- Mr P Warga Italia Terkunci Saat Bercinta di laut (...
- Banyumas official dismissed over bribery allegations
- Terima Suap dari Indomart, Kasatpol PP Banyumas Di...
- PESTA PASTI BERAKHIR
- Gunung SLAMET Masih Belum Aman
- Menunggu PEMEKARAN Kabupaten Banyumas
- Satu M untuk Desa , Kapan Mulai Berlaku ?
- Aji Protes Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
- 205 Jamaah Haji Indonesia Meninggal di Makkah
- Pelantikan Presiden Jokowi, Rakyatpun Siap Berpesta
- Amin Rais Tidak Diundang Pelantikan Presiden Jokowi
- 24 Ribu Aparat POLRI Siap Amankan Pelantikan Presi...
- KOMNAS HAM Tolak Hukuman Mati Koruptor
- Lagi TNI -POLISI TARUNG , Dua Polisi Luka Parah
- Pendiri Facebook ,Mark Zukerberg: Presiden Jokowi...
- Pendiri FACEBOOK, Mark Zukerberg Bertemu Presiden ...
- Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Ajak Wartawan Demo...
- MARK ZUKERBERG PENDIRI FACEBOOK Itu Sedang di IN...
- Lima Langkah Memiliki Banyak Uang (Penting untuk D...
- POLRI Akan Bubarkan FPI
- Belum 24 Jam Kuasai DPR-MPR, Indonesia Kehilangan...
- BALAS DENDAM POLITIK KMP SANGAT MEMBAHAYAKAN BANGSA
- Wonosobo could be just your cup of tea
- ASWAJA COMMUNITY
- Gedung DPRD DKI juga Terbakar
- Kantor Redaksi Harian Pikiran Rakyat Bandung Ludes...
- Nusakambangan lacks security, despite dangerous c...
- PKB : Sidang Paripurna Pimpinan DPR RI Tidak Sah
- Ini Dia Pidato SBY Keluarkan PERPU Menolak UU Pilk...
- GERINDRA TERNYATA DUKUNG FPI
- Komandan FPI AKan Ditangkap Kapolda Nanti Malam
- Planned plant ‘could pollute coastal area’
- Govt urged to take tougher measures on customary ...
- Indonesian Islam promoted as moderate, peaceful
- SCENARIO measure PRESIDENT SBY
- FINALLY President SBY Left DPRD
- Staying in the mosque, Roby Police Arrested
- Tinggal di Masjid, Roby Ditangkap Polisi
- AKHIRNYA PRESIDEN SBY Keluarkan Dua PERPU : TOLAK...
- KPK : KETUA DPR TERPILIH (SETYO NOVANTO) , BERPOTE...
- MATI LAMPU DI JAWA TENGAH
-
▼
Oktober
(49)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar