Selasa, 30 September 2014

MENAKAR KESUNGGUHAN PRESIDEN SBY


MENAKAR SKENARIO PRESIDEN SBY 

Sepekan terakhir Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi obyek kekesalan jutaan , mungkin puluhan atau bahkan ratusan juta Rakyat Indonesia. Ia dinilai sebagai dalang dan aktor belakang layar atas gol-nya UU Pilkada tidak langsung (melalui DPRD) dalam sidang paripurna DPR RI itu. 

Presiden SBY dinilai oleh banyak kalangan sebagai yang mengendalikan Fraksi Demokrat sehingga memutuskan walk out dalam paripurna yang keras itu. Betapa tidak, karna sidang yang diwarnai kericuhan itu nasib demokrasi di negara berpenduduk 250 juta ini ditentukan. Dengan WO-nya Demokrat , voting untuk menentukan apakah Pilkada dilakukan langsung oleh rakyat atau DPRD akhirnya dimenangkan kubu KMP (koalisi merah putih) yang terdiri dari Partai Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN ,PPP dan PKS. Sementara Kubu yang pro demokrasi rakyat yakni, PDIP , PKB, Hanura dan Nasdem harus menelan kekecewaan berat. 

Hujatan dan makian kemudian bertebaran di mana-mana yang ditujukan kepada KMP dan secara khusus kepada Presiden SBY.  Hujatan sangat terlihat bebas di sejumlah media sosial yang paling heboh yakni di twitter dengan hastag #shameOnYouSBY. Hastag tersebut selama empat hari menjadi trending topik teratas, yang artinya ungkapan dan hujatan kepada SBY menjadi perbincangan orang paling banyak di seluruh dunia melalui twitter. Media-media asing pun kemudian menangkap dan meniali bahwa Demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran penting atas diketuknya UU Pilkada tidak langsung. 

Kendatipun Presiden SBY sedang berada di luar negeri ketika itu, dalam kapasitasnya sebagai Presiden dan Ketua Umum PD , memang tidak masuk akal kalau Ia menyatakan tidak tau dan tidak ikut campur atas WO-nya partai yang Ia pimpin. Tidak lama setelah ricuh UU Pilkada di Gedung DPR Senayan itu memang Presiden SBY mengatakan tekejut atas kemenangan KMP. Ia pun menyatakan akan segera pulang ke Tanah Air untuk segera memberskan semuanya. 

SKENARIO PENYELAMATAN Citra DEMOKRAT

Begitu tiba di Tanah Air, SBY langsung menggelar rapat terbatas dengan sejumlah petingggi negara dan menteri terdekatnya bahkan ketika masih berada di Bandara. Ia Ingin membahas bagaimana agar pilkada langsung tetap bisa dijalankan dengan  menghadang berlakunya UU Pilkada melalui DPRD.  Pakar Hukum Yusril Ihza Mahendra pun sudah Ia panggil langsung ketika masih di Luar Negeri untuk memberikan pendapatnya. Yusril mengusulkan agar SBY tidak menandatangani UU Pilkada itu  karna tanpa tanda tangannya UU itu tidak bisa diberlakukan. 

Pertanyaannya adalah TULUSKAH , SERIUSKAH apa-apa yang dilakukan oleh Presiden SBY untuk mengegolkan UU Pilkada tetap langsung  yang mana hal itu berlawanan dengan sikap  Fraksi Demokrat pada di Gedung Senayan ? 

Kendatipun sulit diterima akal sehat Presiden merasa tidak tau akan keputusan partai yang Ia pimpin sendiri, ada kemungkinan langkah-langkah SBY itu memang sedang disusun dalam kontek memperbaiki citra Partai Demokrat yang sedang hancur untuk kepentingan jangka panjang. 

Sudah menjadi kewajaran setiap pemimpin partai yang sehat tentu akan ingin agar partainya tetap mendapat dukungan masyarakat. Kita semua tau bahwa dalam pemilu 2014 Demokrat bisa dikatakan hancur suaranya atas citranya yang buruk menyusul banyaknya petinggi partai ini yang tersangkut korupsi. Perolehan kursi DPR RI sebanyak 150 kursi atau sekitar 20 persen suara demokrat pada pemilu 2009 telah menempatkannya sebagai Partai pemenang ketika itu. Namun kemudian suaranya terjun bebas pada pemilu 2014 dengan hanya berhasil meraih 61 kursi atau sekitar 10 persen suara saja dan menempatkannya pada urutan ke 4 setelah, PDIP, Golkar dan Gerindra. Jika tidak ada hal yang luar biasa ke depan, bisa diramalkan Demokrat mungkin bisa lenyap dari peredaran setelah Pemilu 2019. 

Dan jika kondisinya masih seperti sekarang, tidak ada manuver dan hal yang luar bisa dari SBY atas nama Demokrat, maka kehancuran partainya memang sedang menunggu waktu saja. Untuk politikus sekelas Pak SBY tentu sangat menyadari akan hal itu. Untuk itu maka perlu skenario dan  langkah seribu agar partainya bisa diselamatkan pada pemilu yang akan datang. 

Ketika Rakyat sedang marah  atas hak politiknya yang telah dirampas oleh KMP , kemungkinanya Presiden SBY sedang akan melakukan manuver tersebut. Langkah yang kemudian Ia harapkan bisa menjadi penyembuh kemarahan rakyat, yakni menghadang lajunya UU Pilkada tidak langsung. Caranya mungkin dengan mengeluarkan Perpu ataupun menolak tanda tangan atau mungkin ada yang lain yang sedang Ia pikirkan. 

Jika dengan kekuatannya sebagai Presiden , Pak SBY kemudian berhasil mengubur  hasrat KMP yang ngotot terhadap UU Pilkada tidak langsung  dan mengembalikan kedaulatan rakyat dalam memilih pemimpinnya, maka bisa dipastikan banyak yang akan sujud sukur. Sujud sukur atas demokrasi langsung yang berhasil dipertahankan. Sukur atas era roformasi yang telah susah payah didirikan oleh rakyat bisa kembali dilanjutkan dan sujud sukur atas tertutupnya kembali semangat Orba yang sedang haus kekuasaan. 

Jika Presiden SBY berhasil melakukan skenario  tersebut , ada harapan , ya ada harapan untuk Partai Demokrat sembuh dari sakitnya dan kembali menapak menghibur rakyat yang sedang galau atas ulah politisi-politisi nakal. Bukankah luar biasa dan wajar  jika Presiden SBY berskenario seperti itu ?  Wallohu 'Alam. ###

______
 Banyumas, 1 Oktober 2014
Agus Maryono, wong ndesa  , biasa baen, biasa madang sega uyah. :)
https://www.facebook.com/agusazka
http://infoaswaja.blogspot.com/

Sidang UU PILKADA TERNYATA TAK PENUHI KUORUM ?



Berikut ini adalah Pernyataan kritis yang teliti dan luput dari perhatian para tokoh politik. Tulisan berikut diambil dari statemen IRWAN ARiSTON NAPITUPULU di akun Facebooknya. Semua tulisan di bawah ini adalah murni statemen dan tulisannya saudara Irwan :

Irwan Ariston Napitupulu: Keputusan DPR terkait RUU Pilkada, TIDAK SAH.

Berdasarkan tata tertib DPR mengenai tata cara pengambilan keputusan yang dapat di baca di web DPR yang saya cantumkan dibawah ini, keputusan DPR terkait RUU Pilkada ternyata TIDAK SAH dikarenakan tidak memenuhi persyaratan jumlah suara yang dibutuhkan untuk dapat menjadi sebuah keputusan resmi DPR.

Pasal 277 ayat 1 mengatakan:
Keputusan berdasarkan suara terbanyak adalah sah apabila diambil dalam rapat yang dihadiri oleh anggota dan unsur fraksi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 245 ayat (1), dan disetujui oleh lebih dari separuh jumlah anggota yang hadir.
Jumlah anggota yang hadir pada sidang RUU Pilkada tersebut adalah sebanyak 496. Dapat dilihat langsung daftar kehadiran di kesekreatriatan DPR atau bisa lihat di berita berikut ini:

http://www.antaranews.com/berita/455360/496-anggota-dpr-ri-hadiri-paripurna-ruu-pilkada

Bila mengacu pada pasal 277 ayat 1, maka keputusan baru dinyatakan SAH dan berlaku bila disetujui oleh lebih dari separuh jumlah anggota yang hadir. Bila jumlah anggota yang hadir adalah 496, maka keputusan baru dinyatakan SAH bila mendapat 249 suara.
Mengenai anggota DPR yang walkout atau meninggalkan sidang, ada diatur dalam pasal 278 ayat 3 yang mengatur demikian:

Anggota yang meninggalkan sidang dianggap telah hadir dan tidak mempengaruhi sahnya keputusan.
Dengan demikian, maka walaupun meninggalkan sidang, maka tetap dinyatakan telah hadir sehingga persyaratan lebih dari separuh jumlah anggota yang hadir tetap berlaku yaitu dalam hal ini karena yang hadir pada daftar hadir yang resmi adalah 496 orang, maka keputusan dalam sidang DPR tersebut baru sah bila mendapatkan suara dukungan sebesar minimal 249 suara.

Suara keputusan terkait RUU Pilkada pada sidang DPR tersebut hanya mendapatkan suara dukungan sebesar 226 suara, alias hanya mencapai 45,56% suara anggota DPR yang hadir. Tidak memenuhi persyaratan tatib DPR Bab XVII pasal 277 ayat 1, dimana ketentuannya harus disetujui oleh lebih dari separuh jumlah anggota yang hadir.
Silakan penjelasan saya ini diteruskan kepada pihak terkait yang memerlukan.

Untuk Presiden SBY yang saya hormati, saya sudah coba membantu Bapak keluar dari situasi sulit di akhir masa jabatan Bapak. Mohon kiranya agar Bapak Presiden bisa memanfaatkan hal ini dengan baik dan tetap pada sumpahnya untuk berjuang mempertahankan pemilu langsung seperti yang Bapak janjikan. Semoga nama baik Bapak sebagai presiden pertama di era reformasi yang dipilih secara langsung oleh rakyat, tidak jadi cidera oleh ulah sebagian anggota DPR yang melupakan perjuangan gerakan reformasi tahun 1998.
Semoga situasi terkini bisa dikendalikan, dan keputusan DPR yang lalu pada sidang RUU Pilkada bisa dinyatakan TIDAK SAH karena tidak memenuhi tata tertib DPR dalam hal tata cara pengambilan keputusan.
salam,
Irwan Ariston Napitupulu
catatan:
Bagi yang ingin memforward penjelasan saya ini, silakan saja dilakukan secara bebas. Saya sengaja membuatnya bisa diakses secara publik.
Berikan link berikut agar ulasan yg saya tulis di atas juga bisa dibaca:

https://www.facebook.com/irwan.napitupulu/posts/10152829730624474http://www.dpr.go.id/id/tentang-dpr/tata-tertib/bab-17

Senin, 29 September 2014

YUSRIL Minta Presiden SBY dan JOKOWI Tidak Usah Tandatangani UU PILKADA


Ini dia perkembangan terbaru soal polemik UU Pilkada Langsung dan Tidak Langsung. Kendati sudah diputuskan oleh DPR RI melalui mekanisme voting, namun menurut Prof. Yusril Ihza Mahendra, tidak akan ada artinya jika Presiden tidak mau tanda tangan.

Dalam akun twitternya hari Senin , pada intinya Ia memberikan saran kepada Presiden SBY untuk tidak mau menandatangani UU Pilkada tidak langsung yang sangat kontrofersial itu. Menurut Yusril, UU itu jika disahkan sepenuhnya dengan persetujuan Presiden, rentan menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

Yusril mengatakan, sudah menyampaikan usulan tersebut langsung kepada Presiden SBY saat bertemu di Jepang, kemarin. Ada beberapa saran yang diberikan oleh Prof Yusril kepada Presiden SBY terkait UU Pilkada yang dihasilkan di sidang paripurna. Secara mendasar dan yang paling pokok, Prof Yusril meminta kepada Presiden SBY untuk tidak perlu menandatangani UU Pilkada sampai masa jabatannya habis.

Begitu pula dengan Presiden Jokowi nanti diharapkan juga dapat melakukan hal yang sama., agar tidak usah mau mengikuti alur kehendak politisi-politisi KMP. Maka dengan demikian UU tersebut tidak akan bisa diUndangkan tanpa persetujuan Presiden.

Karena RUU Pilkada tidak ikut dibahas oleh presiden terpilih, maka RUU pilkada tersebut bisa saja dikembalikan kepada DPR untuk dibahas baik dipanja maupun di komisi. Jika demikian, dan selama Presiden menolak, maka yang berlaku adalah UU pemerintahan Daerah saat ini yakni Pilkada tetap dilaksanakan secara langsung.

Baik Presdien SBY maupun Jokowi agar tidak usah kwatir dengan keputusan tersebut karena justru akan mendapat dukungan besar dari rakyat Indonesia yang pro-Demokrasi.

"Saran saya SBY tidak usah tandatangani dan undangkan RUU tersebut sampai jabatannya habis," kata Yusril dalam akun Twitternya, Senin (29/9). "Dengan tetap berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang ada sekarang, maka pemilihan kepala daerah tetap dilakukan secara langsung oleh rakyat," kata Yusril.
Usai pertemuan, Yusril juga diminta SBY untuk menghubungi presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), membahas skenario tersebut.

"Pada intinya Presiden terpilih Joko Widodo dapat memahami jalan keluar yang saya sarankan, yang saya anggap terbaik bagi semua pihak," tegas Yusril. Sikap tegas Presiden seperti usul Yusril itu menurutnya, sesuai dengan Pasal 20 ayat 5 UUD 1945. ###

MENANTI KEMATIAN DEMOKRASI INDONESIA

Oleh: Agus Maryono S Ag

Beberapa hari terakhir perbincangan politik terasa panas. Hal itu bisa dilihat khususnya di sejumlah medsos (media sosial) baik facebook , twitter ataupun yang lainnya. Sumpah serapah, hujatan dan kata-kata kotor berterbangan, bahkan sejumlah binatang buas ikut keluar dari sarangnya melalui mulut-mulut penghujat tersebut.


Hujatan-hujatan ini tentu saja ditujukan kepada komplotan politikus yang berada di gedung DPR RI , tentu yang berada di barisan KMP (koalisi merah putih). Selain itu hujatan juga berlaku keras bagi Presiden SBY yang dinilai sebagai penyebab utama kekalahan pro kedaulatan rakyat yang menginginkan Pilkada tetap dilakukan secara langsung. 


Presiden SBY dinilai banyak orang sebagai aktor dan dalang kekalahan kubu pilkada langsung dengan aksi walk out anggota fraksi Demokrat. Hujatan SBY sampai hari ini bahkan masih menjadi topik utama di jagat twitter dengan hastag #ShameOnyouSBY. Selama empat hari ini masih berada di posisi teratas dan membuat nama SBY pun menjadi sorotan media-media asing dan dinilai sebagai tokoh yang membawa mundur demokrasi di Indonesia.


Pemilihan langsung Kepala daerah sekaligus dengan kebijakan yang dilakukan dengan Otonomi Daerahnya itu adalah dua hal besar yang menandai perubahan Indonesia dari era Orde Baru menuju Era Reformasi. 


Mantan Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah tokoh penting di balik perjuagan demkrasi bangsa ini yang mengeluarkan perubahan dalam sistem Pemilu dan Pemerintahan di Negeri ini. Tentu sebagai sosok yang sangat berpengalaman dalam banyak hal, kebijakannya menggulirkan era Otonomi Daerah dan Pilkada Langsung itu bukanlah ngawur. Harapan besar pada perkembangan hidup bernegara bernama Indonesia ini sangat ditentukan oleh kualitas Demokrasi di negara ini. 


Mendekati 15 tahun kita melaksanakan era otonomi daerah bersama pilkada langsung. Masih belum sempurna memang hasil yang diperoleh. Masih banyak kekurangan di beberapa sudut pemerintahan. Namun sangat tidak berlasan kalau kemudian kita putus asa membangun demokrasi bangsa ini hanya gara-gara selama itu kita belum berhasil. 


Semua butuh proses, butuh waktu untuk menuju Negara yang kita cita-citakan bersama. Dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa lebih, tentu hanya super hero yang bisa menyulap perubahan dalam rentang waktu 15 tahun. Mungkin masih butuh 10, 20 atau bahkan 3o tahun lagi untuk bisa menjadi negara yang benar-benar demokratis tanpa money politik. 


Namun dengan sikap frustasi dan hasrat kekuasann KMP yang kalah di Pilpres Juli 2014, kemudian meng-cut dan memberangus kedaulatan rakyat dalam menentukan pemimpinhya ini, kita tidak tau sampai kapan negeri ini akan tumbuh dewasa dalam berdemokrasi dan bernegara. Ya, kita telah mengalami kemunduran besar jika UU Pilkada Langsung itu jadi diberlakukan. 


Oleh karena itu tidak mustahil dan itu merupakan keniscayaan jika sumpah serapah rakyat itu terjadi melihat diberangusnya hak dan suaranya dalam berdemokrasi ini. UUD 1945 telah secara tegas menyebutkan bahwa Kedaulatan Tertiggi ada di tangan rakyat. Namun rakyat Indonesia saat ini menjadi saksi bahwa ada kekuatan jahat  bersama yang kalah dalam Pilpres 2014  berkomplot untuk menghancurkan demokrasi yang susah payah direbut oleh Puluhan ribu Gerakan Reformasi mahasiswa di Senayan 1998 lalu. Puluhan nyawa mereka melayang dala  aksi itu hingga Orde Baru di bawah rezim Soeharto tumbang. 


Kini, akankah para mahasiswa juga akan  kembali bangkit untuk merebut kebebasan berdemokrasi dari tangan KMP ?  Tidak hanya mahasiswa, rakyat yang perduli akan nasib anak cucu-nya mungkin juga akan turun bersama-sama demi menyelamatkan Republik Indonesia dari tangan-tangan yang haus kekuasaan, pasti itu. 


PILKADA Langsung adalah sebuah cara untuk menghargai suara rakyat dalam berdemokrasi. Demokrasi itu tidak boleh melukai dan merampas hak rakyat. Dan kita telah menyaksikan bahwa , Gerindra,Golkar, PPP, PAN dan PKS dan Demokrat, adalah partai-partai politik di negeri ini yang telah berusaha bersekongkol melukai rakyat dengan merampas hak suaranya dalam menentukan pemimpin mereka. ###

Purwokerto, 29 September 2014

BERCERMIN itu MENYEHATKAN

Oleh : Agus Maryono S Ag

Hadist yang dikutip oleh ‘Aidh al-Qarni dalam bukunya La-Tahzan (jangan bersedih) sungguh sangat menyejukkan kepada mereka yang giat berdakwah di jalan Alloh. Hadist tersebut juga bisa menenangkan kepada para pejalan spiritual yang kerap mendapat tentangan dan cercaan di tengah masyarakat.

Hadist tersebut berbunyi seperti ini :
”Barangsiapa membuat Alloh Ridha namun orang-orang tidak menerima, maka Alloh akan ridha kepadanya dan akan menjadikan orang-orang itu ridha kepadanya. Dan, barangsiapa membuat Alloh tidak menerima namun orang-orang ridha kepadanya , maka Alloh akan tidak menerimanya dan membuat orang-orang itu tidak menerimanya”.

Jangan pernah berputus asa atas perjuangan di jalan-Nya dan jangan pernah merasa bahwa anda sudah kehabisan jalan dan sudah tidak ada jalan lagi untuk mendakwahkan pesan-pesan-Nya, jangan pernah berpikir buruk –bersu’udhon--bahwa orang-orang disekitar anda tidak mau diajak untuk berada di jalan-Nya.

“Barang siapa bertakwa kepada Alloh, maka Alloh akan membuatkan jalan keluar kepadanya dan akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”.

“Innal Huda, Hudalloh” , petunjuk itu milik Alloh semata. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Alloh, maka tidak ada seorangpun yang sanggup menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disestkan Alloh maka tidak ada yang sanggup untuk memberikan petunjuk.

Yang menjadi pertanyaan justru, sudahkah anda menyampaikan pesan-pesan-Nya atas izin dan rekomendasi-Nya. Sudahkah anda mengantongi Ridha-nya ? Jangan-jangan malah diri kita yang menjadi penyebab semuanya, jangan-jangan diri kita yang masih terhalang akan rahmat-Nya, karena kesombongan, ke-egoan dan perasaan paling bener.

Bersihkan hati , agar menjadi cermin yang terang dan mampu melihat jelas benda-benda didepannya.Alloh Maha Suci. Berusahalah terus mensucikan hati . Perbanyaklah dzikir kepada-Nya agar kesucian Rabbani bertemu dan menyapa hati anda. Karena anda tau pasti bahwa air akan bercampur dengan air , dan tidak akan bisa bersatu dengan minyak.

Yang harus diketahui bahwa tidak ada kewajiban sama sekali bagi anda untuk merubah masyarakat menjadi merah, hijau atau seperti yang anda inginkan. Anda tidak akan dimintai tanggung jawab atas keadaan mereka yang tidak mau berubah , kendatipun mereka tetap dalam perbuatan maksiat, asalkan berbagai upaya semampu anda telah dilakukan untuk menyadarkan mereka.Lain halnya kalau anda diam seribu bahasa tanpa pernah berupaya dengan kemungkaran-kemungkaran, dengan kemalasan yang ada di masyarakat sekitar anda, maka akan ada pertanyaan kelak untuk apa ilmu anda digunakan.

Dan yang harus dicatat, bahwa jika Alloh menghendaki masyarakat di sekitar anda menjadi orang-orang yang beriman, maka mereka pasti akan menjadi orang-orang mu’min lantaran ceramah anda.

Adakalanya bertafakkur itu lebih berharga dan utama ketimbang ibadah lainnya. Maka bertafakur tentang diri ini amatlah penting, masyarakat yang sulit diajak bicara atau kita yang keras kepala. Atau mungkin kita sendiri dulu yang sesungguhnya perlu membenarkan langkah-langkahnya secara benar baik dihadapan-Nya maupun di hadapan mereka.

Kayunya yang memang keras, ataukah senjata pemotongnya yang tumpul. Kayu jati memang keras dan karenanya akan kesulitan kalau menggunakan pedang yang tumpul apalagi memakai pisau cukur , tapi kerasnya kayu jati menjadi tak berarti kalau kita gunakan gergaji mesin yang tajam.Namun betapaun lemah dan lembeknya batang pisang anda tetap akan mendapatkan kesulitan kalau senjata yang digunakan sejenis silet atau besi tumpul.

Hidts ini harus diyakini betul, “Jika kamu menolong Alloh, maka Alloh pun akan menolongmu,dan Alloh akan memantapkan langkah-langkahmu”

Adakalanya kita lupa diri dan terbawa emosi, nafsu. Telitilah diri kita sendiri, sedang berdakwah mencari perhatian-Nya ataukah sibuk mencari sanjungan orang-orang? Sedang berusaha disanjung oleh-Nya atau sibuk mencari popularitas ? Sedang mencari kehormatan di sisi-Nya ataukah sedang gila hormat, sehingga orang-orang semuanya merasa wajib menghormati anda karena anda ustdaz .

Cermin pasti sangat berguna bagi kita. Kita tidak akan mengetahui pakaian belakang kita rapih atau tidak kalau tidak bercermin. Masukan orang lain pun bisa dijadikan cermin. Jadikanlah hinaan dan cercaan mereka sebagai cermin berharga. Justru kalau anda dipuja terus menerus dan anda merasa suka karenanya maka anda sudah menjadi orang yang terlena dan tertipu.

Hadits Qudsi ini pun sangat menyejukkan, “Barang siapa mendekat kepadaKu dengan berjalan makan Aku akan mendekatinya sambil berlari”.Jangan ragukan Kasih sayAng-Nya, Ia Maha Rahman Rahiem, tapi janganlah disalahgunakan, kerana dia juga punya sifat Syadiidul’Ngiqob (Penghukum yang keras).“Ya, Alloh kuatkanlah kami untuk selalu berada di Jalan-MU. Jadikanlah kami sebagai orang-orang pemberi petunjuk yang mendapatkan petunjuk dari-MU”. Hasbunalloh wa ni’mal wakil, Cukuplah Alloh sebagai pelindung dan pemberi petolongan kepada kami. ### Wallohu 'Alam.

Sabtu, 27 September 2014

DINAMIKA JADUK SANTRI


DINAMIKA JADUK SANTRI


By: Agus Mar  S Ag

Banyak teman-teman penulis yang sewaktu belajar di Pondok pesantren sangat suka
mempelajari ilmu-ilmu kesaktian dengan segala macamnya. Dalam bahasa pondok
ilmu-ilmu ini biasa disebut ilmu kejadukan atau ilmu Hikmah. Yang paling rendah
biasanya bagiamana bisa beladiri secara otomatis hanya dengan mengamalkan wirid
tertentu. Dengan wirid tersebut nanti tiba-tiba tubuh ini bisa bergerak cepat
dengan gerakan-gerakan pencak silat atau karate seperti yang dinginkan.

Terus terang saja pada awal penulis mondok di usia remaja, sangat tertarik belajar
ilmu seperti ini. Dan juga telah mencobanya. Bagaimana tubuh ini seperti ada
yang menggerakan sehingga terasa ringan dan berat. Ringan bergerak berat
seperti berisi besi. Dan memang lebih tepat dikatakan seperti orang kerasukan.

Tapi untungnya tidak sampai terlanjur parah. Karena dilarang Pak Kiai ketika
tiba-tiba beliau melihat saya dan teman-teman sedang berlatih di halaman masjid
menjelang subuh. Kontan saja semua santri subuh itu dikumpulkan dan dimarahi
habis-habisan. Ia melarang keras. Alasannya dengan mempelajari ilmu-ilmu
semacam itu ngajinya bisa menjadi bodoh. Lagi pula kata pak Kiai, nanti pada
saatnya kalau sudah menguasai ilmu agama secara matang ilmu kayak begituan bisa
datang sendiri tanpa diminta.

Semenjak itu, kami tidak pernah lagi melanjutkan latihan. Santri yang kami anggap senior
yang mengajari kami silat setrum itu juga menjadi jarang tidur di pondok.
Maklum ia bukanlah santri mukim, namun warga sekitar pondok namun kabarnya
banyak ilmu kedigjayaannya sehingga banyak santri yang terpesona ingin negmpil
imu jaduknya.  Dan mungkin ikut dimarahin
pak kiai sehingga ia jarang datang ke pondok setelah peristiwa tersebut.

Kami berhenti dari mempelajari ilmu tersebut karena mutlak larangan pak kiai. Dan
tidak tahu sama sekali seluk beluknya apa dan bagimana bahaya ilmu hikmah bagi
kami.

Seiring perjalanan waktu  yang saya lalui, kami
menjadi sadar bahwa ilmu hikmah memang mengandung resiko yang besar. Baik
secara kejiwaan maupun secara akhirati.

Secara kejiwaan bisa mengganggu. Pengaruh khodam yang biasanya dari bangsa mahluk jin
bisa membuat fisik ini tidak kuat dan tidak jarang yang terganggu jiwanya.
Makhluk tersebut biasanya tidak sekedar menempati bagian dari tubuh kita tanpa
pamrih apapun. Apabila sekedar ngendon di tubuh saja sudah bisa membuat rasa
malas beribadah apalagi jika sampai dia meminta macam-macam demi kebohongan
ilmu yang ditawarkan.   


Dan pengaruh umum orang yang menguasai ilmu ini khusunya yang tidak matang ruhaninya
biasanya cenderung emosional dan pantang tersinggung. Ia juga cenderung takabur
karena merasa memiliki ilmu kesaktian.

Secara akhiraty bisa mengancam kita menjadi orang yang muflish (bangkrut) besok di
hari kiamat. Dia beranggapan amal-amalan wiridnya yang panjang dan banyak akan
mendapatkan pahala berlimpah kelak pada hari pembalasan. Namun bisa-bisa kosong
tanpa isi sedikitpun. Bukankah hanya amalan yang ikhlas tanpa pamrih yang akan
diterima di sisi-Nya ?  

Apakah bisa dikatakan amalan ilmu hikmah itu ikhlas kalau dalam wiridnya berharap
sesuatu ? Kalau dalam wirid dibarengi nafsu ingin sakti apakah itu bisa
dikatakan ikhlas?

Bukankah kita sepakat bahwa amalan ikhlas adalah amalan yang murni hanya mengharapkan ridho Alloh dibalik amalannya ? bukan karena tetek bengek ilmu kesaktian. Bukan karena ingin diberikan rzki yang banyak. Bukan karena ingin tubuhnya tak mempan
dibacok senjata tajam. Bukan karena ingin pengikut dan santrinya bertambah
banyak. Bukan karena ingin dihormati dan seterusnya ?

“Ilahi Anta Maqsudi wa Ridhoka Matlubi (Ya Alloh tuhanku, Engakulah yang aku maksud
dan Ridho-Mu yang aku cari ) “ demikianlah seharusnya niat di dalam hati setiap
hendak beramal kebajikan.

Para pelaku dzikir yang istiqomah kerapkali mendapatkan karomah dari Alloh SWT,
sehingga kadang muncul keluarbiasaan darinya. Tapi perlu diingat itu semata
anugerah dan bukan karena diminta atau diniatkan mendapatkan itu dalam
melakukan amal-amalannya. Justru Karena keikhlasan-nyalah yang membuat Tuhan
memberikan semacam bonus kepada orang itu ketika ia membutuhkan.

Dan Karomah ini biasanya tidak untuk didemokan. Karena kapan datangnya juga sang
pemilik sering-sering tidak tau.

Di balik Karomah adalah malaikat yang tidak mungkin diatur dan dipergunakan untuk
pamer oleh manusia. Sementara  di balik ilmu kejadukan adalah jin yang sangat senang jika didemonstrasikan.

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan bahwa tuhan kami adalah Alloh kemudian memantapkan dalam hatinya maka akan turunlah kepada mereka para malaikat. Kamilah
pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat” (Qs. Fushilat)

Malikat akan turun kepada orang yang beramal dan berdzikir secara ikhlas. Alloh-lah
yang memerintahkan kepada mereka untuk melindungi orang-orang yang ikhlas dalam
beramal. 

Maka jika ada orang mengatakan berkhodamkan malaikat di balik ilmu-ilmu hikmah yang
dapat dipertontonkan dan didemonstrasikan jelas bohong. Tidak mungkin malaikat
dijadikan bahan mainan manusia. Dan tidak mungkin Tuhan mengirimkannya kepada
orang-orang yang beramal dg tanpa disertai keikhlasan.

Orang duduk berdizkir berlama-lama mengharapkan ilmu-ilmu kekebalan atau semacamnya, itu tidak ikhlas namanya. Karena malaikat hanya akan turun pada orang-orang
yang iklhas maka dalam kondisi dzikir disertai nafsu semacam itu turunlah Jin
menyertai nafsunya. Jin-jin itulah yang kemuidan menjadi khodam untuk
mewujudkan apa yang diingnkannya. Celakanya para ahli ilmu kejadukan atas
kebodohannya dalam  hal ini beranggapan bahwa dirinya hebat dan berkhodamkan malaikat. Hmmm, dekatilah ahlul kasaf maka anda akan tau yang sebenarnya.

Maka dari itu pula, anda harus berhati-hati dengan orang orang yang mendakwakan diri
dengan segala kepintarannya. Para wali dan ulama-ulama shalih biaanya tidak
banyak bicara apalagi bernada sombong pamer ilmunya. Kepada para ulama shalih
inilah mestinya kita meminta nasehat dan berharap berkahnya, bukan kepada
dukun, tukang ramal walapun ia berjubah dan bergamis sekalipun. Wallohu A'alam.
###

Banyumas, 2010 (gus mar )

Selasa, 16 September 2014

Kebahagiaan Kemana Mencarinya ?


Kebahagiaan  Kemana Mencarinya ?

‘Aidh al-Qarni dalam bukunya La Tahzan (Jangan Bersedih) mengatakan ,kebahagiaan menurut para sahabat adalah sesuatu yang tidak banyak menyibukkan , kehidupan yang sangat sederhana, dan penghasilan yang sangat pas pasan.

Seorang Syeh ,Guru  Thoriqoh dalam satu nasehatnya kepada beberapa orang yang mendatanginya mengatakan, semua orang menginginkan hidup dalam kebahagiaan. Namun menurutnya kebanyakan orang salah jalan dan keliru cara mendapatkannya. Kebahagiaan bukanlah  karena  banyaknya harta yang dimiliki, bukan pula karena jabatan tinggi dalam pekerjaannya. Kebahagiaan adalah milik orang yang hatinya  berdzikir kepada Alloh SWT, demikian katanya.
Walaupun harta pas-pasan ,kalau hatinya senantiasa berdzikir kepada Alloh ,itulah yang menyebabkan orang hidup dalam ketenangan dan membebaskannya dari segala kesuntukan dan kesedihan. Dan sebaliknya walaupun hidup dengan bergelimang kemewahan, segala kebutuhan dan fasilitas terpenuhi, bepergiaan dengan mobil mahal , rumah megah anak-anak sukses dalam berkarir namun jika hatinya lupa kepada Alloh, tidak mau beribadah kepada Alloh maka hidupnya tidak akan menemukan ketenangan.
Hidupnya tidak akan bahagia. Bahkan segala kemewahan yang dimilikinya itu akan menjadi sumber segala kesedihan, keresahan  dan  ketakutan. Harta bendanya setiap saat akan merongrong jiwa dan pikirannya untuk berbuat yang semakin jauh dari kebahagiaan.
Kebahagiaan yang dirasakannya dari kemewahannya itu  bukanlah kebahagiaan haqiqi, tapi kebahagiaan semu dan sangat menipu yang muncul dari nafsunya. Kebahagiaan haqiqi adalah kebahagiaan yang dipancarkan oleh Alloh kepada hati orang –orang mu’min dan itu bisa diberikan oleh Alloh tanpa ada kaitan dengan kekayaan duniawi.
Sang Mursyid tadi kemudian menyontohkan perihal kehidupan pribadinya yang tidak punya PT (perusahaan) dan pekerjaan yang menghasilkan banyak uang , namun menyatakan hidupnya sangat damai, tentram dan bahagia.

Ingatlah , dengan berdzikir kepada ALLOH ,hati akan menjadi tenang”(al-Quran).

Kebanyakan orang menganggap bahwa yang namanya hidup bahagia adalah yang serba kecukupan, rumah mewah, mobil bagus, istri cantik, suami berpangkat dengan pekerjaan dan gaji yang besar, anak-anak yang sukses sekolah dan berhasil mendapatkan pekerjaan layak, status terhormat, setiap hari libur bisa berjalan-jalan bersama keluarga dengan mobilnya yang nyaman.
Tidak. Anggapan seperti itu sangatlkah tidak benar dan telah tertipu luar dalam.  Banyak orang kaya berkecukupan namun hidupnya selalu gelisah, tidak tenang, malamnya susah tidur, khawatir akan kehilangan jabatan, takut akan orang yang hendak merampas kedudukannya. Kesusahan juga menghinngapi  anak-anaknya yang  bebas bergaul dan terlibat narkotika. Sang anak kehilangan pegangan hidup sang anak menjadi mahluk merana secara rohani karena orang tuanya tidak sempat memikirkan dan mengurusnya  , terelana sibuk dengan urusan kantor, sibuk dengan bisnisnya –yang awalnya berpikir , semua itu untuk kebahagiaan anak-anak dan keluarganya. Inilah yang disebut salah jalan dalam menempuh hidup bahagia.
Mereka telah salah dalam merumuskan kebahagiaan dan telah salah dalam mengambil keputusan didalam mengarungi kehidupan di alam yang penuh jebakan dan tipuan ini. Akhirnya bukan kebahagiaan yang didapatkan. Akan tetapi hari-hari penuh kesedihan, penyesalan dan kesuntukan serta  frustasi tiada ujung yang ditemuinya.
Kebahagiaan adalah milik orang-orang yang tidak serakah, milik orang yang selalu ingat bahwa Allahlah yang telah menganugerahi kekayaannya, yang tidak sombong dengan harta miliknya, yang tidak melupakannya dari ibadah kepada Allah. Kebahagiaan adalah milik orang yang pandai bersyukur. Milik orang yang menyerahkan segala urusan dunia dan akhiratnya kepada Sang Penguasa Alam, Allah Rabbul ‘Alamin.
Kebahagiaan adalah milik orang yang tidak lupa akan kewajiban menjalankan Sholat dalam kesibukan apapun. Kebahagiaan adalah milik orang yang menempatkan kepentingan dan perintah Alloh di atas perintah siapapun . Kebahagiaan adalah milik orang yang menganggap bahwa akhirat  adalah yang terpenting dan dunia hanya sebentar, kecil, remeh sehingga tidak perlu orang dibuat terlena karenanya.
“Tidaklah kehidupan dunia kecuali hanya kenikmatan yang menipu” (al-Quran).
Saya pernah mengunjungi banyak orang yang secara ekonomi hidup dalam keadaan seadanya, kalau diukur dengan  teori kesejahteraan yang dipakai pemerintah ,jelas masuk katagori miskin . Ketika salah satu dari mereka menyuguhkan sepiring kerupuk ketela buatan sendiri dan segelas air putih tawar, dari bibirnya terlontar kalimat yang sangat menyejukkan “ Monggo dipun syukuri (Silahkan disyukuri)”. Subhanalloh, sebuah kalimat yang meluncur dari bibir dan hati orang yang beriman. Menyejukkan.Saya dan kawan-kawan pun enak menikmatinya, tanpa canggung sedikitpun.
Namun suatu ketika saya juga pernah bertamu ke rumah teman yang hidup dalam kecukupan. Beraneka kue baik basah maupun kering telah disuguhkan di atss mejanya yang harganya jauh diatas harga meja orang-orang kampung. Namun seketika hatiku sesak ketika dari mulut tuan rumah terlontar tawaran  yang berbau kesombongan, “Silahkan mas dicicipi, maaf  nggak ada apa-apanya”. Astaghfirullohal Ghofurorrohiem --Semoga Alloh yang maha pengampun dan penyayang mengampuninya.
Suguhan roti saya makan, namun tidak senikmat kerupuk ketela dari dukuh Kemenyep , sebuah perdukuhan di puncak Gunung Simego bersebelahan dengan dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Udara yang dingin menyengat berubah menjadi hangat karena  rahmat dan berkah orang-orang yang pandai mensykuri Ni’mat dan Karunia-Nya, sekecil apapun.
Ya, Alloh semoga engkau jadikan kami sebagai orang yang pandai dalam mensyukuri ni’mat-Mu, dan jauhkan kami dari sikap kufur ni’mat.Amin.

                                                ### 

Senin, 15 September 2014

Indahnya Dunia



Indahnya Dunia


Oleh: Mas Agus

“Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasannya Alloh tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir”, (An-Nahl:107)

“Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Alloh, dan mereka itulah orang-orang yang lalai (An-Nahl: 108).

Dari pengamatan penulis orang-orang sibuk dengan urusan-urusan dunia cenderung  lebih sulit diajak bertekun diri dalam menjalankan ibadat. Apalagi mereka yang memang merasa bangga dengan segala kesibukannya itu.

Seolah segala urusannya itu adalah hal yang paling terhormat dalam hidupnya. Seolah urusan lain termasuk ibadat-ibadat kepada Tuhan tidak lebih penting darinya. Dan biasanya pula  dinomor duakan, kalau tidak sibuk, kalau urusan dunianya selesai baru mau ke masjid apalagi untuk bergabung dengan majlis dzikir, sepertinya sesuatu yang asing.

Sungguh benar kata seorang Ulama tersohor Syeh Abdul Qadir al-Jailany, barang siapa menghendaki akhirat maka wajib dalam hatinya ada sifat zuhud terhadap dunia.

Sifat zuhud adalah adanya sikap menganggap biasa saja bahkan “remeh” terhadap hal-hal yang besifat keduniaan, karena sifatnya yang instant. Dunia ditempatkan pada posisinya sesuai martabatnya di hadapan Rabb, yakni ibarat bangkai yang terbuang. Tidak mencintai secara buta dan bukan menjadi obsesi utamanya dalam mimpi-mimpi hidupnya.

Dengan  cara pandan seperti itu, maka dunia tidaklah sama sekali mampu mengganggunya dari urusan ibadat. Dunia ibarat teman biasa yang tidak dicintainya, sehingga kedatangan dan perginya tidak mengganggu hatinya.

Lawannya adalah sikap hubbud-dunya (mencintai dunia), tergila-gila dengan segala kesenangan dan syhwat dunia ini. Dengan sikap ini orang akan menangis jika ditinggalkan dunia. Dan dengan kecintaannya itu ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkannya. Ia akan girang jika dunia berada di sampingnya.

Menurut Syaih tersebut, dengan sikap penghargaan seperti tadi tidak mungkin orang bisa mencintai akhirat. Karena menurutnya hati tidak bisa mendua.

Siapa yang ingin mencintai akhirat maka harus mau menempatkan dunia pada  posisinya yang remeh, yang pada saatnya akan hancur, seperti tubuh ini yang suatu saat akan kembali hancur bersama tanah kkuburan. Dan siapapun yang di hatinya masih menggilai dunia maka dikatakan tidak akan bisa mencintai akhirat.

Akhirat dan dunia digambarkn sebagai dua kutub yang saling berlawanan. Ibarat Barat dan Timur. Jika seseorang menuju ke arah Timur pasti semakin jauh dengan Barat, begitu pula sebaliknya.

Harus dimaknai dengan benar pengertian ini agar tidak salah paham. Bukan berarti pecinta akhirat harus menjauh dari segala acessoris dunia.Bukannya harus miskin dan sengasara. Tidaklah seperti itu. Sekali lagi semua ada pada bagaimana cara hati mesnikapinya.

Pecinta akhirat, pelaku zuhud boleh saja seorang jutawan yang serba ada. Namun bagi pezuhud, apapun kekayaan yang dimilikinya tetaplah dianggap remeh dalam hatinya. Karena dia mampu melihat bahwa pasca kehidupan ini akan ada Sesuatu yang lebih penting, ada kekayaan lain yang jauh lebih wah dari segala kemewahan dan glamournya dunia ini.
 ###

Upadated , Ramadhan, Agustus 2010.

  

Translate